Thursday, June 3, 2010

Apakah WiMAX Mengancam WiFi ?

WiFi (Wireless Fidelity) atau sering disebut WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah satu teknologi broadband wireless yang sudah mature (matang). Kematangan teknologi WiFi tersebut dibuktikan dengan standardisasi yang telah lama disepakati (IEEE 802.11), banyaknya dukungan vendor (pabrikan) dan telah banyak digunakan oleh berbagai kalangan.

Penggunaan jaringan WiFi telah banyak dipakai oleh perusahaan atau individu baik untuk jaringan privat maupun hotspot (publik). Disamping banyak vendor yang bisa menyediakan AP (Access Point) juga didukung oleh vendor terminal seperti komputer, notebook, PDA dan handphone yang telah dilengkapi dengan interface WiFi di dalamnya. Ditambah dengan harga yang sangat terjangkau, maka penyebaran WiFi menjadi sangat cepat. Hampir setiap sudut kota atau bandara saat ini telah menggunakan perangkat WiFi untuk layanan hotspotnya.

Perkembangan selanjutnya untuk teknologi Broadband Wireless adalah WiMAX (Wireless Interoperability for Microwave Access). Teknologi ini hampir mirip dengan WiFi ditambah dengan kemampuannya di sisi jarak jangkau, QoS, NLOS (Non Line of Sight), security dan berbagai fitur lainnya.

Dengan kondisi tersebut di atas tentunya akan banyak pertanyaan dari para pengamat dan pelaku telekomunikasi apakah WiMAX nantinya akan bersaing dengan WiFi atau malah dapat digunakan untuk mendukung penggelaran WiFi di lapangan. Artikel berikut mencoba mengulas dari dua sudut pandang baik WiMAX dalam mendukung WiFi dan di sisi lain WiMAX juga akan sama-sama melayani layaknya WiFi.


Aplikasi WiFi dan WiMAX

Dengan kemampuan yang dimiliki oleh WiFi (Wireless LAN), maka pengguna dapat melakukan koneksi ke jaringan (internet) secara mobile (wirelessly). Karakteristik tersebut sangat cocok dipakai oleh user di area perkantoran, rumah sakit, kampus, hotel , bandara maupun di perumahan.

Dengan demikian pemanfaatan WiFi secara umum dapat dipetakan seperti gambar berikut:



Gambar 1. Berbagai Aplikasi Wireless LAN


Lain WiFi, lain juga dengan WiMAX. Beberapa aplikasi yang bisa dicapai dengan memanfaatkan WiMAX adalah sebagai berikut :


- Aplikasi Backhaul



Untuk aplikasi backhaul maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk backhaul WiMAX itu sendiri, backhaul Hotspot dan backhaul teknologi lain.




  • Backhaul WiMAX

Dalam konteks WiMAX sebagai backhaul dari WiMAX aplikasinya mirip dengan fungsi BTS sebagai repeater yang bertujuan untuk memperluas jangkauan dari WiMAX.




  • Backhaul Hotspot

Pada umumnya, hotspot banyak menggunakan saluran ADSL sebagai backhaul-nya untuk menyambungkan ke sisi koneksi internet. Dengan keterbatasan jaringan kabel, maka WiMAX juga bisa dimanfaatkan sebagai backhaul hotspot.





  • Backhaul Teknologi Lain

Sebagai backhaul teknologi lain, WiMAX dapat digunakan untuk backhaul seluler. Gambar berikut mengilustrasikan WiMAX untuk menghubungkan MSC/BSC ke BTS seluler.


- Akses Broadband


WiMAX dapat digunakan sebagai ”Last Mile” teknologi untuk melayani kebutuhan broadband bagi pelanggan. Dengan kemampuan lebih di sisi QoS (Quality of Service) maka WiMAX dapat dimanfaatkan untuk melayani pelanggan perumahan maupun bisnis dengan service yang berbeda.



- Personal Broadband


WiMAX sebagai penyedia layanan personal broadband, dapat dibedakan menjadi 2 pangsa pasar yaitu yang bersifat nomadic dan mobile. Gambaran detilnya sebagai berikut :


· Nomadic

Untuk solusi nomadic, maka biasanya tingkat perpindahan dari user WiMAX tidak sering dan kalaupun pindah dalam kecepatan yang rendah. Perangkatnya pun biasanya tidak sesimpel untuk aplikasi mobile.

· Mobile

Untuk aplikasi mobile, maka user WiMAX layaknya menggunakan terminal WiFi seperti notebook, PDA atau smartphone. Perpindahan/tingkat mobilitasnya sama dengan WiFi. Bedanya kalau menggunakan WiMAX maka digunakan WiMAX card yang dipasang di terminal. Gambar 2. mengilustrasikan WiMAX untuk aplikasi mobile.

Integrasi atau Overlay?

Bila dilihat dari penjelasan mengenai aplikasi WiFi dan WiMAX di atas, maka secara garis besar keduanya dapat diintegrasikan dan overlay (saling melapisi). Kalau integrasi berarti antara WiMAX dan WiFi akan saling mendukung. Keduanya akan saling bersinergi untuk melayani pelanggan yang lebih besar dan lebih banyak. Namun bila sifatnya overlay atau overlap dari sisi coverage, maka dapat difungsikan saling mendukung (bila satu operator) dan juga akan saling berlawanan bila berbeda operator.

Beberapa konfigurasi yang dapat diterapkan oleh operator WiMAX dan WiFi bila diantara keduanya diintegrasikan adalah sebagai berikut:

- Sebagai backhaul

Konfigurasinya ditunjukkan seperti pada Gambar 2. Jaringan WiFi akan menjadi lebih cost effective daripada perangkat WiFi untuk backhaul-nya. Dengan perpaduan 2 teknologi ini maka WiMAX difungsikan sebagai backhaul sedangkan WiFi tersambung langsung ke pelanggan (akses).



Gambar 2. WiMAX sebagai backhaul jaringan mesh WiFi (sumber: Intel)

- Sebagai Backhaul antar WiFi Mesh Network

Pada tahapan ini WiMAX sudah digunakan langsung sebagai bagian dari jaringan mesh WiFi. Subscriber Terminal (ST) dari WiMAX dipasangkan pada Access Point WiFi Mesh Network sehingga jaringan WiFi dengan sendirinya menjadi lebih reliable pada coverage area yang lebih luas dan mengurangi cost connection yang ditimbulkan dari penarikan kabel setiap pemasangan AP. Konfigurasinya diperlihatkan oleh Gambar 3. Solusi ini secara prinsip dapat meningkatkan performansi dan daya tahan (robust) dari jaringan WiFi.


Gambar 3. WiMAX sebagai backhaul antar jaringan mesh WiFi (sumber: Intel)

- Integrasi Penuh WiFi-WiMAX

Gambar 4. memperlihatkan kombinasi tahap selanjutnya antara WiFi dengan WiMAX. Komunikasi sudah dapat dilakukan sampai pada tingkat Client. Jangkauan WiMAX overlaping dengan jangkauan WiFi. Hal ini memberikan pilihan-pilihan layanan yang lebih baik, lebih fleksibel terhadap perubahan-perubahan jaringan dan memanjakan user dengan kemudahan hubungan sesuai dengan perangkat terminal yang dimiliki. Apalagi dengan implementasi dual AP radio (WiFi dan WiMAX), maka integrasi akan menjadi semakin mudah dan pembangunan jaringan juga bisa lebih cepat.


Gambar 4. Integrasi Penuh WiFi dan WiMAX (sumber: Intel)

Kombinasi kedua platform teknologi ini memberikan solusi yang sangat memadai, terutama untuk sistem komunikasi data yang selama ini masih menjadi kendala. Akses ke jaringan internet merupakan aplikasi yang diuntungkan. Berbagai inovasi bisa diciptakan seperti misalnya layanan internet gratis ke rumah-rumah, pelayanan hubungan pada komunitas-komunitas seni budaya, profesi-profesi sosial non profit, dan sebagainya.

Selain konsep integrasi seperti di atas, maka antara WiMAX dan WiFi juga dapat saling berebut pelanggan. Hal tersebut terjadi bila antara operator WiMAX dan WiFi berbeda dan saling melayani dalam suatu area yang sama. Aplikasi WiMAX sebagai personal broadband yang akan menimbulkan persaingan dengan WiFi.

Gambar 5. Deskripsi Area dengan Dua Jaringan sekaligus (WiMAX dan WiFi)

Dengan demikian maka bagi konsumen akan semakin dimudahkan, karena dapat melihat jaringan sesuai dengan kebutuhan. Ilustrasi di atas menggambarkan di notebook konsumen dimana nampak antara network (jaringan) WiFi (Hotspot) dengan WiMAX.

Bagi operator Hotspot, WiMAX dapat dijadikan untuk memudahkan penetrasi implementasi Hotspot. Disamping sebagai customer Loyalty juga akan menambah brand image bagi operator dimaksud. Akan tetapi bila operatornya berbeda maka mau tidak mau juga akan merebut pasar hotspot yang berbasis pada teknologi WiFi. Kualitas, harga, marketing, dan after sales service-lah yang akan menentukan ke mana pelanggan akan memilih.

Kesimpulan

Beberapa hal yang perlu disimpulkan dengan uraian di atas adalah sebagai berikut :

1. WiMAX dapat diaplikasikan untuk backhaul, akses broadband (wireless DSL) dan personal broadband sedangkan WiFi dapat untuk aplikasi privat maupun untuk publik (hotspot)

2. WiMAX dapat WiFi dapat diskenariokan untuk sinergi dan dapat juga saling mengancam bila dioperasikan oleh operator yang berbeda.

Gunadi Dwi Hantoro, Penulis bekerja di Lab Wireless TELKOM RisTI. Saat ini penulis sedang terlibat aktif dalam pengembangan sistem WiMAX TELKOM.

Referensi:

1. Kajian Konvergensi WiMAX, TELKOM RDC, 2006

2. Kajian Teknis WiMAX, TELKOM RDC, 2006

3. www.intel.com

4. www.airspan.com

5. www.wimaxforum.org

6. www.alvarion.com

7. Berbagai sumber di Internet

masalah mengenai bullet 2hp

rtrwshinobi:
Sebelumnya terima kasih buat semua kawan2, mas mas senior yang mau menganggapi posting ini.

KORNOLOGIS
saya dan kwan kawan membuka jasa RTRW net di salah satu kota di Sumatera Barat. Bermodal pengetahuan teknis ala kadarnya dan coba coba.. akhirnya RTRWnet kami telah beroperasi saat ini. Namun ada beberapa permasalaha yang samapi saat ini saya tidak dapatkan solusinya.. Dah naik tower belasan kali, reset sana sini, ganti konfigurasi... namun mungkin ilmu kami masih terbatas. Untuk itu mohon bantuan pada semuanya :)

KOnfigurasi RTRWnet

AP : Bullet 2HP + Omni OEM Taiwan dikonfigurasi dengan WPA dipasang di 20 M
Client : Bullet2+yagi, NS2, dan NSLoco
router: IPCOP + urlfilter dan web proxy
Jumlah client : (masih masa testing) baru 4 client. Jarak maks 4,5 KM

Konfigurasi jaringan :

Client - > AP -> Hub -> IPCOP router -> modem Speedy

Permasalahan

1. Ping bisa mencapai 1500, masalah ini hanya muncul sewaktu-waktu terutama siang hari (Dan kembali normal pada sore hari hingga pagi) . Anehnya jika radio AP dimatikan ping ke internet kembali normal.

2. di web airos nya saya lihat ada packet eror, dan terus bertambah.

3. IPCOP berjalan normal. cuma kadang beberapa waktu setelah webproxy dijalankan muuncul pesan DNS eror.. jika proxy dimatikan kembali normal.

Sebelumnya saya amat terimakasih atas bantuan rekan2 semua. Jujur saja kami sudah kehabisan akal... ;D

dencow:
kemungkinan besar masalah interferensi gelombang radio.
coba ganti channelnya boss

lajelz:
no 1 : mungkin aja gan pemakaian saat siang hari lagi full trafik nya jadi sangat berpengaruh pada ping
no 2 : itu pada saat membuka sudah menggunakan IP sekelas nya nga gan??
no 3 : mungkin setingan proxy agan yang kurang pas gan...


maap-maap kate gan kalo nyinggung
:) :) :) :)

syderbit:
di tempat saya juga demikian, waktu pertama kali bullet2hp dijadikan p2p. dengan jaht ping bertambah terus dan bisa mencapai 4000ms lebih! utak utik radio sna sini pun terus menerus dan alhasil nollll.... :'(

Wan ------- B2HP--Grid---------15.5km---------grid--JAHT---kompi

- signal bagus banget tapi CCQ 1 - 1.5 %
- rate cuma 15Kbps

akhirnya bullet buletnya ( hik's2x kaya roti ajha ) terpaksa gwa turunin lagi. selang 2 hari gwa coba naikin lagi dengan antena yang berbeda, aku pasangin tu B2HP ama omni OEM 15dbm. dan alhhasil twing2 sangat memuaskan!

- ping bisa berjalan normal siang dan malam tanpa ada gangguan.
- untuk signal 2.4Ghz di kota gw sangat crowded banget.
- signal pas - pasan tapi CCQ 100%
- rate bisa mencapai 3Mbps

dengan permasalahan diatas menurut gw sich karna B2HP terlalu besar sekali powernya jadi radio penerima jadi budegh deh ;D . signal bagus tapi CCQ 1 - 1.5%.

- power besar bukan berarti kualitas transfer data nya baik boss

;D ;D ;D

kalau ada kata2 kasar mohon maaf para sesepuh RTRW.net

koeswara:
Nambah masukan bro...

masalah bullet2HP kaya gitu, berdasarkan pengalaman sy, itu karena suply listrik ke bullet2hp habis di tengah jalan,

sebelumnya sy mo tanya, adaptornya pake yang berapa volt n brapa ampere. klo pake adapator 24 volt/ 1 ampere (yang biasa dijual bareng bullet2HP), pertama dicoba pake kabel utp kurang lebih 2 meter, bullet masih bekerja dengan normal, tapi pas waktu dipasang di atas (pake kabel lebih dari 15 meter) tuh bullet mulai ga stabil.

Antisipasinya, adaptornya sy ganti dengan adaptor bekas laptop 19volt/3,4 ampere(max tegangan bullet2HP 24 volt), dengan poe nya bisa pake yang buat mikrotik, lebih bagus lagi kabel lan nya pake stp (outdoor).

dan........

Bullet2HP saya berjalan dengan normal.........
padahal pake kabel utp merk amp (bukan buat outdoor)
pake laptop mampu nembus 1km (tanpa penghalang)
pake USB wireless, masih sanggup 1 km.
di klien jarak 2 km, pake yagi, signal 50%


semoga bermanfaat ;D

Pemancar RTRWNet pake bullet

Setting Bullet Ubiquity Sebagai AP

Kita mulai dari menyiapkan kopi ama rokok. Yang pasti kopi kapal api dan rokok LA agar kita bisa ENJOY AJAA ...
oke kawan ku semua kita mulai dari pointing / pemasangan peralatannya dulu.

1. Topologi perlengkapannya adalah : Antenna Wifi ==> Bullet ==> kabel ==> POE (POE masuk ke kabel jurusan ke bullet LAN masuk ke Lan speedy serta colokan kecil tempat colokan adaptor).

2.Setelah semua pemasangan telah benar sesuai dengan petunjuk maka masukkan IP pada LAN komputer anda
Baca pada bungkus Bullet Ubiquity bahwa IP ubiquity adalah 192.168.1.20
Maka pada komputer anda harus satu blok dengan IP bullet Ubiquity


3.Buka browser dan ketikkan IP address dari BULLET ubiqity yaitu 192.168.1.20, kmudian jika meminta username password masukkan username default ubnt password default ubnt

4.Pilih Menu Link Setup kmudian wireless mode nya pilih station, untuk menjadi client, apabila ingin menjadi pemancar pilih option Access Point


5.Pilih menu select di samping kolom ESSID untuk mengkoneksikan denga access point ISP yang ada di daerah anda, kemudian pilih SSID Access Point dan klik tombol select.

6.Selesaii… pada posisi default Bullet bertindak sebagai Bridge, dan posisi Bridge ini bisa kita lihat pada menu Network, Misal kita di kasih IP oleh pemancar ISP nya atau RTRWNET nya sebagai berikut :
IP : 192.168.1.225
Subnet : 255.255.255.0
Gateway :192.168.11.25
DNS : 202.134.1.10
DNS 2 : 202.134.1.10
Maka IP tersebut harus kita masukkan ke IP Address komputer kita karena posisi Bullet sebagai Bridge

7.Jika kita memilih posisi Bullet sebagai router, maka IP yang di kasih dari ISP atau server kita, kita isikan ke Bullet nya sebagai berikut :
NETWORK ==>
Network Mode : router
Disable Network : none
Wlan IP : Statistic
IP Address : 192.168.1.225
Netmark : 255.255.255.0
Gateway :192.168.11.25

8.Dan centang pada DHCP server nya BULLET, maka ip komputer harus kita kosongkan, (obtained) yang ip nya langsung di dapat dari BULLET nya sendiri.

9.ok SELESAI… sekarang kita coba ping ke yahoo.com , jika reply maka anda telah terkoneksi dengan baik.

Sekarang anda bisa minum kopi sejenak dan merokok atas keberhasilan anda sekarang.

Jika kurang paham bisa hub: udin_pwifi@yahoo.com / 0856 5562 6085 / 0812 5254 8171


BULLET 2 Ubiquity sebagai Client dan Router

Anda bisa mendownload Tutorial ini Disini

Disini kita akan membahas tentang Bullet ubiquity 2sebagai CLIENT secara bridge atau Bullet nya sendiri sebagai router,

Berikut langkah-langkah setting nya :


  1. Siapkan sebungkus rokok dan kopi serta bercanda dengan team anda, serta teriak 1000x “ini sangat mudah”

  2. Setelah semua pemasangan telah benar sesuai dengan petunjuk maka masukkan IP pada LAN komputer anda,

    Baca pada bungkus Bullet 2 Ubiquity bahwa IP ubiquity adalah 192.168.1.20

    Maka pada komputer anda harus satu blok dengan IP bullet 2 Ubiquity


  3. Buka browser dan ketikkan IP address dari BULLET 2 ubiqity yaitu 192.168.1.20, kmudian jika meminta username password masukkan username default ubnt password default ubnt


  4. Pilih Menu Link Setup kmudian wireless mode nya pilih station, untuk menjadi client, apabila ingin menjadi pemancar pilih option Access Point



  5. Pilih menu select di samping kolom ESSID untuk mengkoneksikan denga access point ISP yang ada di daerah anda, kemudian pilih SSID Access Point dan klik tombol select


  6. Muncul Tampilan proses seperti di bawah ini biarkan saja sampai selesai :


  7. Selesaii… pada posisi default Bullet bertindak sebagai Bridge, dan posisi Bridge ini bisa kita lihat pada menu Network, seperti tampilan di bawah ini :


  8. Misal kita di kasih IP oleh pemancar ISP nya atau RTRWNET nya sebagai berikut :IP : 192.168.40.247

    Subnet : 255.255.255.0


    Gateway :192.168.40.254



    DNS : 202.155.0.10


    DNS 2 : 202.155.0.15


    Maka IP tersebut harus kita masukkan ke IP Address komputer kita karena posisi Bullet sebagai Bridge


  9. Jika kita memilih posisi Bullet 2 sebagai router, maka IP yang di kasih dari ISP atau server kita, kita isikan ke Bullet nya sebagai berikut :


  10. Dan centang pada DHCP server nya BULLET, maka ip komputer harus kita kosongkan, (obtained) yang ip nya langsung di dapat dari BULLET nya sendiri.

  11. ok SELESAI… sekarang kita coba ping ke yahoo.com , jika reply maka anda telah terkoneksi dengan baik :


Lightning Surge Arrester Hyperlink AL-NMNFB-9

Penangkal petir dengan tahanan 90V, dilengkapi dengan konektor N-Male dan N-Female. Meminimalkan resiko sambaran petir pada perangkat Access Point dan PC. Konektor N-Male disambungkan ke antenna, konektor N-Female disambung ke kabel pigtail. Klik link dibawah untuk teknis pemasangannya.

Specification



Harga

Harga Rp. 225.000/Pcs


UNTUK PENGGUNAAN DENGAN OMNI IPCOM OEM 15dB HARUS MENGGUNAKAN PIGTAIL KHUSUS PANJANG 1M AGAR ANTENA OMNI DAPAT TERSAMBUNG KE ARRESTER INI. Harga Rp. 70.000/Pcs


Panduan


Klik disini untuk mempelajari cara pemasangan arrester ini pada antena.

Garansi

Non garansi.

Review Wifi 802.11 b/g UBNT Nano Station 2

Beberapa hari ini saya sedang mencoba menggunakan radio WiFi baru (Access Point) keluaran dari UBNT (Nano Station 2) untuk link koneksi internet saya di rumah. Berbekal cerita dari teman-teman yang menggunakan pernagkat ini, akhirnya terpikat juga untuk mencoba menggunakan. Sekilas Radio WiFi UBNT ini mirip dengan Radio Motorola, dan berbeda jauh dengan radio Access Point pada umumnya. NanoStation memang sudah didesign untuk keperluan Ourdoor dengan dilengkapi antenna internal dengan polarisasi yang bisa diatur dari softwarenya.


Default IP untuk produk UBNT adalah user ubnt dan password juga ubnt. Pada saat awal, UBNT bisa diakses selayaknya Access Point biasa dengan alamat IP default 192.168.1.20.radio_wifi_ubnt_nanostation2


Tapilan halaman awal NS2


radio_wifi_ubnt_alligngment_antenna Jika diperlukan pengaturan arah antena lebih tepat, bisa menggunakan fitur “Align Antenna”. Bisa untuk mengatur tingkat sensitivitas, kualitas sinyal akan lebih terlihat dengan melihat angkat (dB) dan Bar Lampu sinyal. Ini tidak akan mengurangi/menambah sinyal WiFi yang sebenarnya, hanya mempermudah kita dalam “pointing saja”. Ada toblol yang bisa digeser ke kanan dan kiri sambil kita bisa menatur posisi antenna.





ubnt_scan


Fitur lain yang penting adalah scaning, NS2 bisa dengan mudah men-scan wifi Access Point disekitarnya pada arah antena dan polarisasi yang telah diseting. NS2 bisa juga mendetekasi sinyal yang “invisible SSID” , Frekuesnis (tidak hanya kanal saja), Security (WEP, WPA, WPA2), sehingga lebih mudah menentukan kanal mana yang nantinya akan dipilih supaya tidak bertabrakan /interferensi.


ubnt_antena-seting


Pada bagian advance, Fitur lain dari NS2 adalah bisa melakukan pemilihan polarisasi antena dengan software : Horizontal, Vertical, Adaptive atau menggunakan antena external. Saya membandingkan NS2 ini dengan Senao+Anetna Grid 24 dB yang sebelumnay saya pasang. Saya lumayan kaget, karena NS2 dengan antena bawaan bisa sebanding dengan Senao+24 dB (grid China). Yang lebih pasti adalah NS2 ketika dipasangang di Tiang jauh lebih ringan. :) Masih ada beberapa fitur lain yang belum saya review, jika deperlukan, silahkan memberikan komentar/tanggapan/pertanyaan dibawah ini.


Update Tulisan : 11 juni 2009


Saya tambahkan sedikit karena ada pertanyaan dari : “Mau tanya cara set NS jadi AP gimana yasekedar info tambahan IP internet saya 202.130.x.x itu dari telkom


syukur2 kalau dalam bentuk gambar. jawaban boleh via japri ke samsuddin_biz@xzy . Cara Setting NS2 menjadi Acceess Point/Bridge, bisa masuk ke Menu : Link Setup –> Wireless Mode, bisa pilih :



  • Station (untuk mode Bridge /penerimanya AP)

  • Station WDS (Wireless Distribution System), Sistem WDS mirip dengan Repeater

  • Access Point (Mode AP)

  • Access Point WDS (Berfungsi gabungan antara AP dan WDS)



naso-station-mode-ap-bridge


Nano Station 2 sebagai client

Mode station adalah mode yang digunakan jika akan menangkap sinyal access point dan meneruskannya melaui media kabe. Untukn konfigurasinya ikutilah langkah-langkah ini:
1. Langkah awal instalasi Nano Station 2 loco yaitu dengan memasang segala kabel penghubungnya. Nano station loco tidak membutuhkan power langsung dari kabel, melainkan sudah menggunakan POE. POE ini berfungsi mengubah media penyaluran listrik yang awalnya menggunakn kabel listrik menjadi menggunakan media kabel UTP, jadi listrik dan data akan sama-sama mengalir melalui kabel UTP. Pada POE ada 2 port Ethernet, yang pertama untuk dikoneksikan ke Nano dan yang lainnya ke PC untuk setting ataupun sebagai port Ethernet dari ISP.



2. Setelah instalasi semua perlengkapan selesai, aturlah setting IP LAN PC menjadi manual.
Lihatlah pada dus Nano dan lihatlah IP defaultnya. Tertulis 192.168.1.20, jadi setting lah IP
menjadi satu jaringan dengan IP default Nano. Disini saya menggunakan IP 192.168.1.16 dan
dengan subnet mask default 255.255.255.0 dan gateway nya biarkan Kosong. Dan Untuk
DNS juga biarkan kosong.



3. IP sudah di setting, marilah masuk ke konfigurasi Nano Station 2 Loco menggunakan web browser. Tuliskan alamat IP default Nano Station 2 Loco 192.168.1.20


4. Maka akan masuk ke setting konfigurasi Nano Station 2 Locos seperti ini.


5. Karena akan kita set sebagai station. Buka Link Setup set lah base station SSID, pilihlah Station.


6. Kemudian pilihlah access point yang akan kita ‘tembak’ dengan memilih SSID pilih Select... maka akan muncul tab baru untuk survey access point yang tersedia.
Lalu muncul tab survey access point, pilihlah access point yang tersedia.

Lalu muncul tab survey access point, pilihlah access point yang tersedia.


7. Pilih access point yang diinginkan kemudian klik select.


8. Untuk konfigurasi dasar Nano cukup sampai itu. Pilih Change untuk menyimpan perubahan
konfigurasi yang telah dibuat.


9. Setelah itu pilihlah apply untuk menyimpan perubahan konfigurasi anda. Kemudian nano akan menyimpan dan apply perubahan yang telah dibuat.


10. Untuk mengecek apakah settingan ini berhasil. Gantilah setting IP LAN PC secara otomatis sehingga PC akan mendapat IP dari ISP.


11. Untuk mengecek apakah bisa internetan, tes lah dengan ping. Bukalah command prompt dan masukan command ping terhadap google dengan menulis ping google.com dan imam-ade-purwadi.blogspot.com untuk memastikan


12. Tertulis bahwa ada reply dari google yang berarti bisa untuk internetan.


sekian tutorial ini saya buat dari saya untuk saya bersambung ns2 sebagai AP

Nano Station 2 sebagai AP


Mode Access Point adalah mode yang digunakan untuk mengubah dari media kabel UTP menjadi menggunakan media wireless. Untuk konfigurasi awal ikuti langkah berikut.
1. buka dulu local area connection anda. Setting manual ip satu jaringan (network) dengan ipdefault nanostation 2 loco “192.168.1.20”.
  • contoh : Ip default nanostation Adalah “192.168.1.20” anda bisa menyeting alamat ip anda dengan “192.168.1.1 – 192.168.2.254”. (ingat !! ip tidak boleh di set sama dengan ip default nanostation 2 loco). lihat gambar !
  • disini saya memakai ip “192.168.1.44” subnet default “255.255.255.0” dan gateway “192.168.1.44”. OK !!

2. untuk masuk ke dalam halaman utama nanostation. buka browser, dan masukkan ip di
address bar
ip default nanostation “192.168.1.20”. Enter


3. setelah masuk ke halaman utama nanostation, pilih menu link setup.
4. Ganti wireless mode ke dalam mode “access point”
5. ganti nama SSID (nama hotspot buatan anda, nama terserah) disini saya memakai nama
“Coba Hotspot”.
6. Pilih country code “Indonesia”.


7. Klik Change, di bagian bawah halaman . . .
8. Tunggu sebentar

9. Kemudian pilih apply untuk menyimpan perubahan konfigurasi yang telah dibuat.



10. Tunggu sebentar Nano masih menyimpan perubahan.


11. Setelah konfigurasi ini selesai, lepas kabel UTP pada PC dan coba cari access point Coba
Hotspot, kemudian konekan.



12. Kemudian tes lah dengan menggunakan ping. Cobalah ping ke website ini dengan command ping imam-ade-purwadi.blogspot.com

13. Ada balasan dari website ini jadi sudah bisa internetan....

selesai sudah tutorial ini ternyata aku dan slamet gak pelit terbukti dengan saya menuliskan tutorial ini sampai tuntas bersambung di tutorial berikutnya..

Nano Station 2 sebagai Station WDS

Station WDS adalah mode yang digunakan untuk mengankap sinyal wireless secara point to point. Berarti setiap network device harus saling mengenali agar bisa saling berkomunikasi secara point to point dengan cara dengan pengenalan mac address. Tetapi dalam kasus ini penggunaan MAC address tidak penting. Terlihat saat setting station WDS, MAC address tidak disetting tetapi tetap saja bisa internet. Jadi konfigurasinya mirip dengan konfigurasi mode station saja. Lebih jelasnya lakukan langkah-langkah berikut:

1. Setting IP menjadi manual menjadi satu jaringan dengan IP default NanoStation 2 Loco, contoh 192.168.1.16 dengan Subnet Mask Default 255.255.255.0 Default gateway dan DNS biarkan kosong saja.


2. Bukalah web browser untuk membuka system konfigurasi NanoStation 2 Loco dengan
membuka IP defaultnya 192.168.1.20 sehingga masuk kehalaman main.



Jika diminta untuk memasukan user dan password masukanlah user: ubnt dan
password: ubnt
3. Kemudian masuk ke halaman Link Setup dan gantilah base station SSID menjadi station
WDS.


4. Setelah terbuka seperti gambar diatas, bukalah ESSID untuk site survey dan memilih
access point mana yang akan ‘ditembak’.

Lalu muncul tab survey access point, pilihlah access point yang tersedia.



7. Pilih access point yang diinginkan kemudian klik select.


8. Untuk konfigurasi dasar Nano cukup sampai itu. Pilih Change untuk menyimpan perubahan
konfigurasi yang telah dibuat.


9. Setelah itu pilihlah apply untuk menyimpan perubahan konfigurasi anda. Kemudian nano akan menyimpan dan apply perubahan yang telah dibuat.


8. Setelah selesai rubahlah konfigurasi IP menjadi otomatis, sehingga IP diperoleh dari
server.


9. Untuk mencoba koneksi internet cobalah untuk ping ke website ini imam-ade-purwadi.blogspot.com


13. Ada balasan dari website ini jadi sudah bisa internetan....

selesai sudah tutorial ini bersambung di tutorial berikutnya.



Search